Lagu anak-anak
Nggak tau kenapa kalau udah memasuki liburan, aku berubah jadi kebo sejati. Bangun nggak pernah dibawah jam 8. Sejatinya, hari hari sebagai orang malas yang lebih malas dimulai. Walaupun bangun siang, aku rajin mandi loh! haha. Oke tau kok, nggak nanya -_-
Semuanya nggak lepas dari lagu zaman kanak kanak dulu. Bangun tidur kuterus mandi. Tak lupa menggosok gigi. Ya, sebagian bagian dari masa kecil adalah lagu lagu itu. Memang sangat berbeda kalau dibandingkan dengan lagu anak anak sekarang. Hampir aja nggak ada lagu anak-anak. Kebanyakan anak-anak malah menyanyikan lagu orang dewasa. Yang kebanyakan temanya didasari atas nama cinta. Terus kebanyakan lagunya, sorry to say...cengeng.
Bayangin aja nih ya, anak kecil dikasih lagu yang begituan. Secara nggak langsung, mental mereka berubah jadi mental kerupuk karena dirasuki lagu lagu mellow. Mungkin mereka akan sangat mudah untuk menangis. Kalau misalnya ada penjajah, terus mereka diancam dan kemudian mereka nangis gimana? Mereka kabur. Siapa coba yang membela tanah air?
Zaman aku SD dulu, banyak lagu perjuangan dinyanyikan sama anak sekolahan. Yap, mental kita berubah jadi cinta tanah air, mental kita berubah jadi mental baja yang cinta tanah air. Terus lagu anak anak di zaman aku rasanya lebih mendidik, karena habis bangun kuterus mandi. Cinta tanah air + norma dan etika = WOW! seperti aku :D aaaiiih
Semuanya bukan salah anak anak. Anak-anak itu cuma mengikuti apa yang disuruh, meniru apa yang mereka lihat, dan mengucapkan apa yang mereka dengar. Ya ampun, polos banget yaa. Saran aku buat saudara saudara setanah air, alangkah baiknya kalau kita memperdengarkan lagu anak-anak yang baik-baik atau lagu nasional. Lebih bagus lagi kalau mengajarkan mereka lagu daerah.
Dengan begitu, mereka akan mencintai daerah masing masing, cinta Indonesia dan negara dan mental mereka akan berubah menjadi baja. Keren kan? Oh ya, keren juga ya kalau ada band yang bikin lagu pakai bahasa daerah dan lagunya rada nasionalis :D hehehe
Kelak, merekalah yang akan membangun bangsa ini, dan jangan jadikan mereka sesuatu yang bermental kerupuk!
Merdekaaaa! #DirgahayuRepublikIndonesia-66
Semuanya nggak lepas dari lagu zaman kanak kanak dulu. Bangun tidur kuterus mandi. Tak lupa menggosok gigi. Ya, sebagian bagian dari masa kecil adalah lagu lagu itu. Memang sangat berbeda kalau dibandingkan dengan lagu anak anak sekarang. Hampir aja nggak ada lagu anak-anak. Kebanyakan anak-anak malah menyanyikan lagu orang dewasa. Yang kebanyakan temanya didasari atas nama cinta. Terus kebanyakan lagunya, sorry to say...cengeng.
Bayangin aja nih ya, anak kecil dikasih lagu yang begituan. Secara nggak langsung, mental mereka berubah jadi mental kerupuk karena dirasuki lagu lagu mellow. Mungkin mereka akan sangat mudah untuk menangis. Kalau misalnya ada penjajah, terus mereka diancam dan kemudian mereka nangis gimana? Mereka kabur. Siapa coba yang membela tanah air?
Zaman aku SD dulu, banyak lagu perjuangan dinyanyikan sama anak sekolahan. Yap, mental kita berubah jadi cinta tanah air, mental kita berubah jadi mental baja yang cinta tanah air. Terus lagu anak anak di zaman aku rasanya lebih mendidik, karena habis bangun kuterus mandi. Cinta tanah air + norma dan etika = WOW! seperti aku :D aaaiiih
Semuanya bukan salah anak anak. Anak-anak itu cuma mengikuti apa yang disuruh, meniru apa yang mereka lihat, dan mengucapkan apa yang mereka dengar. Ya ampun, polos banget yaa. Saran aku buat saudara saudara setanah air, alangkah baiknya kalau kita memperdengarkan lagu anak-anak yang baik-baik atau lagu nasional. Lebih bagus lagi kalau mengajarkan mereka lagu daerah.
Dengan begitu, mereka akan mencintai daerah masing masing, cinta Indonesia dan negara dan mental mereka akan berubah menjadi baja. Keren kan? Oh ya, keren juga ya kalau ada band yang bikin lagu pakai bahasa daerah dan lagunya rada nasionalis :D hehehe
Kelak, merekalah yang akan membangun bangsa ini, dan jangan jadikan mereka sesuatu yang bermental kerupuk!
Merdekaaaa! #DirgahayuRepublikIndonesia-66
Komentar
Posting Komentar
Ada pertanyaan, kripik dan saran?