Aku Kenal Kau, Tapi Tidak Namamu

Satu lagi hari sulit terlewati :D


Seperti biasa, hari Senin sama Rabu adalah jadwal aku untuk ngapel di tempat les, merajut keintiman dengan rumus di buku les cetak dan mendengarkan suara merdu tentor tentor di sana, aiiiihhh. Oh ya, jadi ceritanya pada suatu hari di tempat les, aku ketemu teman lama. Jadi pada suatu hari, saat kami sedang beristirahat di tempat les, aku menangkap sesosok mahluk yang dapat diidentifikasi. Dari mukanya, rasanya kok familiar banget ya? Btw dia bukan famili aku loh :P


Gosh! beberapa saat kemudian aku berpapasan sama dia, aku melihat ke arah dia dan dia juga menatap ke arah aku. Sial, ini muka kok familiar bangeeet dan aku nggak ingat sama sekali siapa pemilik wajah itu. Sambil memikirkan dia itu siapa, berhubung juga aku orangnya ramah *kalo mau muntah ambil ember gih* ya aku senyumin aja. Asli, yang ini emang SKSD banget --"


Beberapa lama kemudian karena nggak sebentar mikirnya aku ingat dia siapa. *jreng jreng jreng* Dia adalah teman les satu bimbel aku ketika kelas sembilan. Kira-kira berapa tahun yang lalu ya? Okedeh, kira kira gitu. Terus dia manggil aku. "Woi Qis" katanya. Kemudian aku pun menyempatkan ngobrol ngobrol sama dia. Ngomongin peristiwa yang terjadi selama kami bimbel dulu. Nostalgia neeh ceritanya.


Dari saat itu, kita suka ngobrol-ngobrol kalau ada waktu sekedar buat nostalgia atau cerita-cerita ngalor kidul. Dia itu sekarang jurusannya IPS jadi otomatis kami ada di kelas yang berbeda. Ya, walaupun dia masih ingat sama aku, tapi aku lupa siapa namanya. Sampai sekarang, masih lupa namanya. jadi kalau misalnya kami ngobrol, aku manggil dia dengan sebutan 'Eh' atau 'Weei'. Sampai sekarang juga kayaknya dia nggak sadar bahwa aku lupa nama dia. Hahaha :D


Saat ini juga, aku masih bisa dengan sangat sadar bahwa ingatan aku buruk. Gimana bisa orang yang bimbel setahun bareng sama aku terlupakan namanya. Setahun men!


Setelah dipikir pikir aku itu sebenarnya emang pelupa berat, amnesia apa terlalu masa' bodoh sih? Tapi kalau dibilang masa bodoh, aku masih ingat konconya dia. Si Ivan sama Heri. Gyaa, parah --" Bawaannya pas ketemu sama dia itu amat sangat bersalah. Aku tidak tahu siapa namamu, maafkan akuuu -___-


Segitu dulu deh ngomongin kebodohan aku.
Ngomong ngomong ada cara buat memperkuat ingatan nggak?

Komentar

Postingan Populer