Kisah Anak SMA yang Nyasar di Politeknik


17 september 2011


Malam Minggu. Yuni ngajak aku ngeliput acara pengakraban mahasiswa di Politeknik Batam. Cuma nemenin si Yuni sih ceritanya. Akhirnya jam 5.30 kita janjian di depan Poltek Batam [politeknik]. Karena kita kecepatan datangnya, kita jalan ke Megamall terus ngobrol-ngobrol bentar di KFC. Cukup dengan mocca float goceng kita udah boleh duduk di sana. Ehehe


Terus sekitar jam 6.30 kita balik lagi ke Poltek. Di sana kita nungguin si Tofan, yang sekarang udah jadi mahasiswa baru di sana. Karena dia kelamaan, aku sama Yuni duduk nungguin dia sambil ngobrol sementara mahasiswanya udah banyak yang datang. Beberapa diantaranya sih ada muka yang dikenal, soalnya mereka alumni dari sekolahku. Khusus Yuni, idolanya ada. Kak Ami! hahaha


Kalau diperhatiin, anak kuliah sama anak SMA itu beda. Kalau anak SMA itu masih agak labil -.- masih mencak mencak kalo ngomong, masih kecil kecil badannya [?] tapi kalau anak kuliahan itu lebih cool, lebih punya style, mungkin udah nggak labil lagi dan yang paling penting ada aura mahasiswa yang ditandai sama muka kucel karena kebanyakan begadang bikin tugas.


Makin lama makin banyak yang datang, kami bingung mau ke mana. Akhirnya si Tofan datang juga, rada pangling sih soalnya mabanya pada botak semua. Terus setelah ketemu sama Tofan, kami dikenalin sama humasnya, kak Devina. Katanya acara pengakraban ini emang udah jadi agenda tahunan. Yang datang itu mulai dari maba, mahasiswa lama, alumni, dosen sama direkturnya juga. Estimasinya sih yang bakalan datang itu sekitar 700an orang. Habis perbincangan usai, kak Devina pergi, kita pun ngacir keliling keliling.


Pas kita ke arah panggungnya, mahasiswa pada tanda tangan gitu di kain potih polos. Di sisi lain, ada mahasiswa yang duduk dalam kelompok kelompok kecil  yang duduk menghadap ke arah panggung. Kami sebagai anak kemarin sore yang nyasar bingung. Terus, kami mutusin buat duduk di dekat panggungnya. Pas di sana ketemu alumni SMAN 3 juga, bang Andri. Mainnya almameter men sekarang --" udah gitu kami ngobrol ngobrol tentang kuliah, universitas dan kehidupan mahasiswa.


Penggalauan dimulai dari MC yang nyorakin HIDUP MAHASISWA! terus penontonnya ngulangin lagi, HIDUP MAHASISWA! oke, kami emang nyasar, dan kami belum menjadi mahasiswa. Jleb men dengernya. Bayangin aja, 2 anak SMA yang terlantar di Universitas ini diperdengarkan motto seperti itu oleh ratusan orang, Afgan abis -.-"


Penggalauan ini jadi tambah galau pas mereka memutar film dokumenter mos di sana. Yang awalnya memakai segala macam perkakas aneh itu bertransformasi jadi maba. Ditambah teriakan teriakan histeris mahasiswi. Cukup sampai di sini.


Inti ceritanya adalah kami ngga sabar memakai almameter tahun depan. hehehe


Sekian dan terima kasih

Komentar

Postingan Populer