Jadi Ketua [edisi curhat]

Mungkin diantara kita pernah menjadi ketua. Misalnya ketua kelas, ketua OSIS, ketua BEM, atau, yang paling gampang jadi ketua kelompok kalau ada tugas sekolah. Saya kadang heran, dari SD hingga perkuliahan, banyak banget orang yang nggak mau jadi ketua. Jangankan jadi ketua, ditawarin jadi calon ketua aja udah nolak duluan. Iya, nggak? :P

Ngomong-ngomong soal ketua, saya memiliki pengalaman menjabat sebagai ketua salah satu UKM di kampus saya (cek aja postingan sebelumnya). Sebenernya nggak mau jadi ketua, namun karena nggak ada kandidat yang mencalonkan diri, akhirnya saya jadi 'tumbal' agar UKM ini tetap berjalan -_-" So, here it goes hari-hari saya setelah naik jabatan :') 

Kenapa sih kebanyakan orang menolak untuk jadi ketua?

Pertama, ketika jadi ketua, kamu harus meninggalkan zona nyaman kamu. Bayangin deh, kamu yang cuma bertanggung jawab untuk pekerjaan kecil sekarang harus bertanggung jawab untuk kerjaan orang lain juga.

Misalnya aja dulu tugas saya ngurusin web UKM (walaupun jarang update juga wkwkwk), terus kadang nulis berita. Sementara setelah naik jabatan harus ngontrol segalanya agar semuanya berjalan sesuai rencana. Extra effort banget emang :')

Kedua, kalau jadi ketua, rasanya ngga bakalan mampu untuk menjalankan tugas sebagai ketua. Yang biasanya nyantai doang nunggu tugas, sekarang malah memberikan tugas ke teman-teman. Nyuruh sih gampang, cuma bagi tugas repot juga, soalnya kita harus tahu kemampuan anggota satu per satu. Terlebih lagi kalo anggotanya siluman -_-" Setelah memberikan tugas juga harus di-follow-up untuk mastiin bahwa tugas itu bener-bener dikerjain. Anggota aja diperhatiin, apalagi kamu :v *eaaeaaeaaa* :'v

Ketika menjalankan tugas sebagai ketua, saya juga ngerasa pengen mundur aja, tapi harus diingat lagi kalau saya nggak ada, organisasi bakalan bubar karena nggak ada yang memimpin. Kadang nggak kuat -_- Secara biasanya jadi anggota. Sekarang harus nguras pikiran dan tenaga ekstra biar organisasi tetap jalan. Capek :')

Ketiga, mau nggak mau harus tau. Nah ini, ketika banyak anggota siluman, sebagai ketua harus dituntut untuk multitasking. Minimal paham sama segala macem job desc yang ada di organisasi. 

Seminggu yang lalu kebetulan UKM saya bikin acara Gerakan Baca 1000 Koran. Walaupun rada missed dari rencana awal acaranya -_- Yang kerja itu-itu aja. Mau nggak mau sebagai ketua (walaupun jabatan di event itu jadi SC) harus turun tangan ngerjain tetek bengeknya. Kalo nggak, nggak bakal ada yang mau ngerjain :| Nyesek itu adalah ketika mereka nyari-nyari excuse untuk menghindari pekerjaan. 

Misalnya kayak ngumpulin nota yang nggak tau keberadaannya, sementara ketika ditanya jawabannya di A, B, C ._. Nunggu kepastian itu memang pahit ._. dan LPJ kegiatan itu belum saya kumpulin sampai sekarang. Parah, kan? :'(

Gimana sih cara jadi ketua atau pemimpin?

Sebenernya jadi ketua itu susah susah gampang. Banyakan susahnya wkwkwk. Yang pasti ketika jadi ketua harus mastiin dulu apa visi kita, jadi organisasi itu jelas arahnya kemana. Kemudian pembagian tugas yang jelas kepada anggota, jangan sampai nanti anggota nggak mampu ngerjain deskjobnya dia. Makanya di awal harus di-training supaya mengerti xD 

Sebagai pemimpin newbie seperti saya, pengalaman yang membuat saya mengerti bagaimana cara memimpin. Karena nggak ada tutorial yang bisa ngejelasin jadi pemimpin yang baik dan benar itu seperti apa. Setiap orang punya style sendiri-sendiri dalam memimpin. Sisanya let it go, let it flow. 

NB: Pemimpin kayak gue ga usah ditiru, santai banget soalnya -_-

Manfaat yang bisa diambil ketika menjadi ketua:
  1. Uji nyali. Soalnya jadi ketua itu bakalan capek tenaga, pikiran dan hati :')
  2. Meningkatkan kesabaran. Bayangin aja kalau anggota meghilang ketika dibutuhkan. Ini PHP kan ya :')
  3. Meningkatkan kemampuan manajerial. 
  4. Meningkatkan kemampuan interpersonal, soalnya bakal dituntut untuk jago speak.
  5. Jadi problem solver. Soalnya bakalan adaaa aja masalah yang harus diselesaikan.
Dari pengalaman yang sudah-sudah, jadi ketua itu susah-susah gampang. Malah cenderung sulit untuk yang baru pertama kali seperti saya. Ngatur anggota saja susahnya minta ampun, gimana dengan presiden yang mengatur 200 juta penduduk Indonesia. Dan kita cuma bisa nyalahin :')

Intinya, sebagai ketua kita berusaha melakukan yang terbaik demi kepentingan bersama. Namun sebagai ketua, kita juga butuh bantuan dari teman-teman di dalam organisasi. Karena dengan adanya kerjasama tujuan akan dapat terwujud :3

Statement diatas diambil dari sudut pandang saya sebagai ketua. Karena saya yakin untuk menghadapi sesuatu kita harus melihat dari berbagai sudut pandang. 

Sekian aja dulu daripada makin ngaco -_- 

Cheerio!

Komentar

Postingan Populer