Pengalaman Mengikuti Indonesian Youth Leadership Program (IYLP) 2010
Bulan ini tepat 10 tahun selepas ngikutin program IYLP (Indonesian Youth Leadership Program) 2010. Jadi programnya waktu itu satu bulan di Amrik. Itu pertama kalinya ikutan program, pertama kali ke luar negeri, pertama kali jadi relawan. Banyak kali pertama di dalam program ini.
Global Youth Village 2010 |
Programnya ngefek banget sih. Sejak balik sering bikin kegiatan ke panti asuhan bareng temen-temen waktu SMA. Ngefek ke naikin rasa percaya diri, nambah wawasan dan pengalaman. Sejak balik juga jadi adiktif sama jalan-jalan, jadi hobi banget sama yang namanya hunting program sampai sekarang. Terus jadi ga bisa lepas sama yang namanya volunteering. Bantuin orang jadi kebiasaan yang nagih.
Harusnya cerita panjang lebar sih sekalian nostalgia, di blog ini minim cerita tentang pengalaman selama mengikuti program ini di Amerika Serikat :)
***
Penjelasan sedikit, IYLP ini adalah sebuah program dari US Department of State bekerja sama dengan Center for Civic Education Indonesia (CCEI) Indonesia. Peserta yang ngikutin IYLP berkesempatan untuk mengunjungi Amerika Serikat selama satu bulan. Bukan jalan-jalan yaa, tapi banyak kegiatan yang harus kita ikutin dari bangun sampai tidur lagi selama hampir tiga puluh hari.
Penjelasan sedikit, IYLP ini adalah sebuah program dari US Department of State bekerja sama dengan Center for Civic Education Indonesia (CCEI) Indonesia. Peserta yang ngikutin IYLP berkesempatan untuk mengunjungi Amerika Serikat selama satu bulan. Bukan jalan-jalan yaa, tapi banyak kegiatan yang harus kita ikutin dari bangun sampai tidur lagi selama hampir tiga puluh hari.
Saya ikutan program ini waktu SMA selesai ujian kenaikan kelas X mau naik ke kelas XI. Waktu itu ada tiga daerah yang ikutan yaitu Batam, Cilegon, sama Gorontalo. Di Batam ada tiga sekolah yang ditunjuk termasuk sekolah saya, SMA Negeri 3 Batam.
Sebelum mengikuti program ini, kita harus melalui serangkaian seleksi mulai dari seleksi berkas, wawancara via telpon dan wawancara langsung sampai akhirnya resmi terpilih untuk mengikuti program ini. Surreal lah pokoknya :')
***
Pertama kali ketemu sama peserta dari daerah lain, wicis Cilegon waktu kita bikin visa di Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta. Waktu itu rombongan Gorontalo bikin visa di Surabaya, jadi ga ketemu deh. Dari bikin visa udah dibiayain tiket, akomodasi dan segala macem, tinggal bawa diri aja, masalah hidup ditinggal, belom punya juga pada saat itu.
Kalo dipikir-pikir waktu itu masih bocah banget. Heck, bayangin aja anak 16 taon pergi ke Amrik ikutan program.
Sebelum berangkat, persiapan dulu. Saya sama temen-temen di Batam latihan nari, latihan nyanyi buat cultural performance. Dari Batam ada enam orang, saya dan Jeri dari satu SMA, terus Elsa sama Feri dari Smansa, dan Debby sama Arin dari SMK Muhammadiyah, ditambah satu orang pendamping, Pak Celi dari Smansa juga~
Sebelum berangkat ke Amrik kita mengikuti PDO (Pre Departure Orientation) di Jakarta. Di sini semua temen-temen ngumpul. PDO sekitar 2 hari kalo ga salah, itu isinya ada materi sama latihan juga buat cultural performance. Di suatu sore kita berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta, dan rute perjalanan kita Jakarta - Singapura - Tokyo-Narita - Washington DC.
P.S Kalau sempet ceritanya bakal dicicil di sini
Komentar
Posting Komentar
Ada pertanyaan, kripik dan saran?