IMYP: A Journey To Makassar!

Setelah saya dinyatakan lulus dalam program International Maritime Youth Program (IMYP) di Sulawesi Barat, saya mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibawa. Termasuk hal yang paling krusial. TIKET PESAWAT BATAM-MAKASSAR!

Hingga suatu hari bapak saya bertanya, "Makassar di Sulawesi Selatan atau Barat? Yang jelas, Ti". Untuk menjawab pertanyaan tersebut akhirnya saya buka buku peta. Ternyata Makassar itu di Sulawesi Selatan. Sementara ibukota provinsi Sulawesi Barat itu Mamuju, tapi kenapa harus mendarat di Makassar? Ternyata bandar udara di Mamuju rutenya terbatas, makanya kita diminta untuk ke Makassar.

Setelah jelas dengan keberadaan lokasi Makassar, saya pun membeli tiket. Keberangkatan ke Makassar dipercepat jadi tanggal 28 sore, berhubung waktu yang ditempuh dari Batam ke Makassar cukup jauh, dan butuh 1 kali transit, serta dengan mempertimbangkan cost dengan rute Batam - Jakarta - Makassar. Ini penerbangan pertama saya yang pakai transit. Demi IMYP :')

Penerbangan saya ke Bandara Soekarno-Hatta pukul 3 sore. Meskipun ada delay, saya dengan selamat tiba di Jakarta pukul 6 kurang. Kurang lebih saya harus transit 10 jam di Soetta untuk menunggu penerbangan ke Makassar jam 5 pagi dengan Sriwijaya.

Rencananya anak NIDA Summer Camp 4 yang di Jakarta akan datang. Cuma berhubung jauh, jadi mereka nemenin via Line :') Saya mutusin keliling terminal untuk cari makan malam. Dari terminal B ke A, ke B ke C gitu terus untuk milih makanan sampai akhirnya mutusin untuk makan di KFC. Berhubung pesen bento dan harus nunggu, pelayannya sampai nawarin untuk milih paket lain biar saya ngga kelamaan nunggu. Nungguin bento ngga selama nungguin pesawat sebenernya. Lagian bingung juga 10 jam mau ngapain. Abis makan geret-geret koper lagi coba. Bayangin deh, malem minggu, sendiri, di daerah orang. Jomblo banget ngga sih? *geret-geret koper*

Nungguin pesawat di Soetta :')

In the end I had to know how to survive waiting for the next flight. Saya duduk di kursi dekat pintu keberangkatan terminal B. Beberapa orang lalu lalang, ada yang akan berangkat. Ada yang nunggu pesawat juga termasuk saya. Beruntung ada internet dan iPod yang bisa menemani. Tengah malam ada sepasang bapak-ibu yang duduk di kursi hitam, tempat dimana saya duduk. Mereka sangat ramah meskipun sudah agak berumur.

Mungkin ini salah satu cara untuk menghilangkan kebosanan. Mengajak orang untuk berbicara. Termasuk mengajak saya berbicara. Setelah berbincang sekian lama, ternyata kami akan naik di pesawat yang sama tujuan Makassar. Begitu mereka bertanya saya dari mana, mereka cukup mengapresiasi saya mengingat jarak yang saya tempuh cukup jauh. Begitu saya mengatakan bahwa saya akan mengunjungi Majene dan mengikuti program kemaritiman, mereka bilang kalau laut di daerah Majene bagus.

Jam 4 kita pun beranjak dari tempat duduk untuk naik pesawat menuju Makassar. Jam 5 pagi, saya naik pesawat. Melihat matahari beranjak muncul menggantikan lampu-lampu yang menerangi Jakarta pada malam hari. Dari balik awan langit biru gelap perlahan terang. Pemandangan yang hebat! I love this early flight :)

Komentar

Postingan Populer