ICN Conference 2015: Day 2
Hari ke-2 di ICN nggak kalah capeknya dibandingin sama hari pertama. Ada segudang aktivitas yang siap dijalankan dari pagi hingga petang. Dari presentasi, workshop, diskusi, hingga persiapan delegasi untuk tampil di ICN Festival di hari terakhir. Malah kita lembur latihan sampai tengah malam ._.
Para delegasi diminta untuk bangun pagi dan bersiap-siap untuk mengikuti acara pembukaan ICN di Prasmul nantinya. Di acara pembukaan ini ada sambutan, terus juga ada penyematan yang diwakili oleh 2 orang delegasi.
Mukul gong ketika pembukaan acara |
Setelah rentetan pembukaan acara selesai, para delegasi bersiap-siap untuk melakukan presentasi proyeknya. Untuk presentasi dibagi 5 kategori. Pendidikan 1, Pendidikan 2, 3 kategori lagi lupa. Pokoknya nyangkut lingkungan, entrepreneurship, dan kepemudaan. Kalau salah tolong dibenerin ._.
Nantinya setelah selesai presentasi, di ICN akan ada pengumuman proyek sosial terpilih. Mereka kemudian harus menjalankan proyek sosialnya. Bukan cuma mereka sih, tapi delegasi yang dateng harus menjalankan proyek sosial sebagai bentuk kontribusi kita terhadap bangsa dan negara. Hazek! xD
Saya sendiri masuk ke kategori pendidikan 2. Di sini ada saya, Arifwan (Kalimantan Utara), Candri (Sulawesi Utara), Hagi (Sumatera Barat), Rafiniati (Sumatera Selatan), Sari (NTB), dan Upi (Maluku). Untuk presentasi juga dibagi menjadi 2 sesi. Yang pertama sebelum Jumatan, dan setelah jumatan. Kebayang dong kalau setelah jumatan nervousnya jadi berlipat ganda? :3
Ada 3 juri si kategori pendidikan 2. 2 cewek dan 1 cowok. 1 orang mbak berasal dari Prasmul. 2 orang lainnya berasal dari Indonesia Mengajar. Ketjeh! :3
Di sesi pertama ada 4 orang yang presentasi. The luckiest one was Hagi dengan proyeknya rumah pintar. Proyek Hagi sendiri udah jalan. Setelah Hagi ada Rafi dengan proyek sanggar matahari. Selain itu ada Candri dengan komunitas Dindingnya yang juga udah jalan. Arifwan dengan sekardus bukunya, Sari dengan ide kinclong tentang burung kertas, dan Upi dengan proyek desa binaan yang visioner. Their projects were so damn good! Oh iya, saya dapat nomer urut 3 untuk presentasi.
Saya lagi presentasi, nyolong dari Hagi ._. |
Waktu akan presentasi saya cuma bilang ke diri saya kalau semuanya bakal baik-baik aja. Walaupun dalam hati bilang 'MATI GUEEE, MATIII!' Pake capslock biar lebih dramatis. Belagak santai padahaaaal groginya minta ampun. Apalagi konsep proyek saya juga nggak matang-matang banget. Sebenernya waktu presentasi saya nggak tau ngomong apa, kayak mulut bergerak sendiri, jangan sampai presentasi ini jadi derita tiada akhir. Presentasi ini harus diakhiri sedini mungkin -_-"
Fase yang nggak kalah deg-degannya adalah ketika sesi tanya jawab. Oh iya, ngomong-ngomong untuk presentasi setiap delegasi diberikan waktu 15 menit. Yang pertama kali komentar adalah mbak-mbak dari Prasmul yang berkacamata, memakai blazer merah jambu. Kurang lebih mbaknya bilang gini, "Di sini banyak orang yang saya wawancara, tapi kamu ini genuine". "Ya, saya setuju! Kamu ini genuine," *nunjuk-nunjuk pake balpoin* kata mbak dari Indonesia mengajar.
Genuine tau, kan? Kalau misalnya pake windows yang fake, bakalan ada tulisan "This copy of Windows is Not Genuine".. kayak di laptop saya ._.
Untuk proyeknya sendiri, saya diminta untuk banyak berdiskusi dengan teman-teman biar konsepnya beneran matang. Kemudian cari solusi gimana program Forum Pelajar (proyek saya) bisa berkesinambungan.
Lalu mas-mas dari Indonesia mengajar bertanya, "Setelah program ini dijalankan, apa yang kamu harapkan bagi peserta yang mengikuti forum ini?". Ah, that question... Saya belum mikirin sejauh itu.
Setelah itu moderatornya bilang terima kasih. Reflek saya pun kembali duduk di bangku yang telah disediakan. Tapi kampret moment was everywhere. Ternyata mbak yang dari Indonesia mengajar belum komentar. Akhirnya saya maju lagi ke depan juri. Entah siapa yang nyeletuk, "Kamu grogi, ya?". "Iya mbak, grogi", beneran, grogi -_-
Ketika berdiri di depan, mbak dari Indonesia mengajarnya bilang begini, "Proyek kamu nggak bakalan menang. Tapi saya yakin suatu haru kamu bakal jadi sesuatu" another kampret moment, saya dibikin terharu guys! It was like magical words for me :") Terus mbaknya bilang, "Kapan ikutan Indonesia mengajar?" Haaak, saya ditanyain kapan ikutan! Kapan ikutan katanya!!! Meskipun proyek saya ngga bakal menang, saya cukup puas dengan hasilnya.
Malemnya kita mengikuti diskusi kebangsaan. Ya, semacam MUN gitu deh, tapi bedanya di sini memakai daerah. Misalnya DKI Jakarta, Kep. Riau, dll. Ada beberapa mosi yang dibahas. Contohnya tentang hukuman mati para pengguna dan pemakai narkoba, kecelakaan lalu lintas, dan lainnya. Lupa xD
Lalu mas-mas dari Indonesia mengajar bertanya, "Setelah program ini dijalankan, apa yang kamu harapkan bagi peserta yang mengikuti forum ini?". Ah, that question... Saya belum mikirin sejauh itu.
Setelah itu moderatornya bilang terima kasih. Reflek saya pun kembali duduk di bangku yang telah disediakan. Tapi kampret moment was everywhere. Ternyata mbak yang dari Indonesia mengajar belum komentar. Akhirnya saya maju lagi ke depan juri. Entah siapa yang nyeletuk, "Kamu grogi, ya?". "Iya mbak, grogi", beneran, grogi -_-
Ketika berdiri di depan, mbak dari Indonesia mengajarnya bilang begini, "Proyek kamu nggak bakalan menang. Tapi saya yakin suatu haru kamu bakal jadi sesuatu" another kampret moment, saya dibikin terharu guys! It was like magical words for me :") Terus mbaknya bilang, "Kapan ikutan Indonesia mengajar?" Haaak, saya ditanyain kapan ikutan! Kapan ikutan katanya!!! Meskipun proyek saya ngga bakal menang, saya cukup puas dengan hasilnya.
Workshop oleh Kapanlagi.com |
seusai kedua sesi presentasi selesai. kita punya 2 workshops. Yang pertama dari Kapanlagi.com. Jadi mbak berbaju hitam di foto ini nerangin tentang product marketing gitu. Gimana caranya ngiklanin barang biar yang ngebaca nggak bosen.
Untuk mengiklankan agar lebih kekinian, produk tersebut dibikin menjadi sebuah artikel. Misalnya aja artikel tentang "10 cara mencuci dengan mudah" padahal intinya buat beli detergen buat nyuci. Gitu deh kira-kira.
Le Minerale dan Teh Javana |
Ah iya, selama di ICN minuman wajib kita Le Minerale dan Teh Javana yang menemani di siang dan malam. Aduuuh jadi iklan xD Pokoknya tiap minum Le Minerale dan Teh Javana bakalan selalu ngingetin saya tentang ICN :')
Workshop oleh Andri Rizki Putra |
Workshop berikutnya diisi oleh Andri Rizki Putra. Dulu sempet ada tritnya di Kaskus. Dia ngambil ijazah paket C dan lulus cum laude dari FH UI. FYI dia ini founder Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB). Jadi YPAB ini tujuannya untuk membantu mereka yang putus sekolah dan ingin melanjutkan pendidikannya. Gratis lho!
Dia memutuskan untuk resign dari pekerjaan di sebuah perusahaan ternama cuma untuk ngurusin YPAB. Sebuah pilihan sulit dimana kebanyakan dari kita bakalan milih untuk stay di perusahaan yang bagus dan punya hidup enak. But he chose to get out of his comfort zone!
Nah, kebetulan karena pembicaranya Andri Rizki, delegasi yang cewek pada histeris lantaran penampilan Andri ala-ala Korea gitu. Jadi setelah workshop ada acara dadakan. Acara selfie bareng. Who can't deny a good looking guy? *grins*
Diskusi Kebangsaan. Dokumentasi: Ipul |
Malemnya kita mengikuti diskusi kebangsaan. Ya, semacam MUN gitu deh, tapi bedanya di sini memakai daerah. Misalnya DKI Jakarta, Kep. Riau, dll. Ada beberapa mosi yang dibahas. Contohnya tentang hukuman mati para pengguna dan pemakai narkoba, kecelakaan lalu lintas, dan lainnya. Lupa xD
Jadi karena saya belum pernah ikutan diskusi semacam ini, saya kebanyakan cuma nyimak doang dan sesekali ngacungin tangan. Sisanya ngobrol sama Angger (Jatim) yang duduk di sebelah saya -_- Overall diskusinya seru, sayang aja waktunya terbatas.
Setelah diskusi, kita balik ke hotel, tapi tetep aja belum bisa beristirahat lantaran kita harus mempersiapkan diri untuk penampilan delegasi di ICN festival. Jadi kesepakatannya kita bakalan nampil per-pulau, tapi di akhir kita bakalan nyanyi sama-sama.
Sebenernya agak berat juga, soalnya nggak semua partisipan mempersiapkan diri. Saya contohnya, nggak punya bekal tarian yang bisa dibawakan. Jadi otomatis kita harus brainstorming untuk menentukan penampilan paling bagus yang bisa kita pikirin di ICN festival.
Sebenernya agak berat juga, soalnya nggak semua partisipan mempersiapkan diri. Saya contohnya, nggak punya bekal tarian yang bisa dibawakan. Jadi otomatis kita harus brainstorming untuk menentukan penampilan paling bagus yang bisa kita pikirin di ICN festival.
Delegasi dari Pulau Sumatera setelah perdebatan panjang yang tak berujung akhirnya memutuskan untuk nari tor-tor sambil nyanyi Sinanggar Tullo. Alasannya karena punya waktu yang sangat sempit, dan udah kehabisan ide. Beruntung kita punya si Arung (Sumatera Utara) yang rela ngajarin tor-toran, meskipun banyak halangan dan rintangan #halah.
Cuma jujur lho, kalau masalah nyanyi menurut saya orang Batak itu nggak bisa diremehin, semacam anugrah yang dikasih buat orang-orang Batak. Suara orang Batak itu mantep-mantep macam Judika, and so does Arung *ehm ehm*. Here's the good part, at least we know what to perform xD
Jam 11.30 malam kita janjian untuk ngumpul di lantai 2 untuk latihan. Tapi, tetep aja ngaret padahal udah ngantuk berat wkwkwk. Singkat kata ketika kita semua hampir berkumpul, soalnya belum semua datang, kita nggak bisa latihan di sana lantaran orang hotelnya mau beres-beres. Lantai 2 itu restoran soalnya x(
Akhirnya si Arung ngajakin kita latihan di ruang setrikaan which is letaknya di pojok lantai 7, sebelah kamar saya ternyata! Di sini kita latihan dengan sungguh-sungguh. Tapi lagi-lagi ada aja rintangannya.
Ketika sedang khusyuk latihan, kita didatangin satpam. Katanya kita berisik dan ganggu tamu yang lain. Meskipun begitu, kita diberikan dispensasi sama pak satpam latihan sampai jam 1.30 pagi. Iyak, udah malem banget kan yak.
Seenggaknya di hari kedua kita dapat gambaran tentang apa yang bakal ditampilin di ICN festival, meskipun dengan air mata.. air mata gara-gara ngantuk :'D
Komentar
Posting Komentar
Ada pertanyaan, kripik dan saran?