1 Day Trip Singapore!

Halo pembaca yang budiman :3

Sebelumnya selamat tahun baru! Semoga resolusi yang telah kalian rancang bisa direalisasikan. Untuk yang belum bikin resolusi, semoga tahun ini lebih baik dari tahun kemarin.

Ngomong ngomong tanggal 30 Desember kemarin, saya pergi ke Singapura. Rencana akhir tahun terealisasi, walaupun nggak melihat kembang api tahun baru di sana :3

Perjalanan ini dadakan, soalnya sepupu saya ngajak saat berkunjung ke rumah dan tiba-tiba dia bilang," Ayo! Besok ke Singapura!"

..."AYOO!"

Iya, dadakan.

Kita ke Singapura via Batam dengan feri. Paginya, berangkat dari rumah jam 8 ke Batam Centre Ferry Terminal. Molor dari waktu yang ditentukan. Pagi itu, pelabuhan lumayan ramai, mengingat besoknya adalah perayaan tahun baru. Ada yang berangkat bareng keluarga, rombongan tour, juga yang sendirian pun ada :'D

Ngomong-ngomong ini kali pertama saya ke Singapura beneran. Sebelumnya, saya cuma transit di Changi. Skip.

Kita sampai di Singapura jam 10.30 dan karena sangat ramai, jam 12 keluar dari Harbour Front.

Lalu transportasinya?

Di Singapura yang bisa diandalkan itu MRT, dan rutenya jelas sekali. Hebatnya lagi di setiap pemberhentian MRT ditulis jelas jalur mana yang lewat mana. Jadi nggak usah khawatir bakalan kesasar. 

Mungkin kalau orang Singapura ke Batam bakalan bingung sama angkutan umum. Rutenya kemana, bayarnya berapa. Semoga nggak kesasar.. dan nggak ketipu.

Untuk naik MRT, saya beli Singapore Tourist Pass. Kenapa? Soalnya itu unlimited, jadi nggak takut kalau kesasar. Harganya SGD 20 dan bisa di refund. Kemarin waktu mau pulang sorenya, saya refund kartunya dan dikembalikan SGD 10. Jadi itu semacam deposit.

Kebetulan tujuan pertama adalah Merlion Park lewat jalur kuning. Saya nggak tahu kalau itu arahnya jauh, padahal bisa pakai jalur ungu. Seenggaknya ngabisin waktu satu jam di MRT karena salah jalur bisa membuat saya memperhatikan keseharian orang Singapura.

Kebanyakan dari mereka Chinese. Pakai baju kaos, hot pants, dan sendal jepit. Walaupun nggak semua begitu. Lalu di dalam MRT mereka main gadget [game, sosial media] dan tidak lupa headset! Generasi virtual :")

Dan berlanjutlah perjalanan ini ke Merlion Park di depan Fullerton Hotel. Merlion Park, dimana ada patung ikan berkepala singa yang melegenda. Tempat ini rame oleh para turis, apalagi menjelang tahun baru. Ritual wajib yang mereka lakukan adalah berfoto. 

Ayo tebak saya dimana :3

Walaupun begitu, tempat ini rapi, nggak jorok seperti kebanyakan tempat wisata di Indonesia. Padahal itu bukan wisata alam, men! Mungkin kita juga bisa bikin patung naga-naga Indosiar di suatu tempat di Indonesia buat menyaingi Merlion hehehe
Seandainya kita bisa menjaga tempat wisata yang bener-bener dibuat oleh tangan Tuhan, bukan manusia :matabelo:
Indonesia... *facepalm 
Jalan ke Merlion Park lewat Esplanade, dan hotel Fullerton itu kece

Capek keliling Merlion dan bingung mau naik jalur apa dan kemana [maklum newbie] akhirnya kita memutuskan untuk melepas penat sejenak dengan beli uncle ice cream yang populer. Malah di beberapa tempat orang-orang sampai antri buat beli es krim ini. Harganya SGD 1.50 sebuah. Yang jualan bapak-bapak udah tua, mungkin udah kategori kakek-kakek, mungkin, ya. 
Salut buat Singapura karena dengan usia yang bisa dibilang tua, kakek-kakek masih bisa produktif.

Uncle ice cream yang nongkrong di deket Merlion Park

Selesai makan es krim kita cabut ke Orchard. Naik jalur merah dari City Hall. Dan ternyata di Orchard itu banyak bangunan keren dan mewah. Display toko tentu saja menjadi hal yang menarik. 

Satu hal yang saya sadari adalah Orchard tempat yang keren dengan pejalan kaki dan spot buat nongrong sejenak. Pohon-pohon yang tinggi menaungi pejalan dari sengatan matahari, jadi nggak panas. Selain itu, semuanya rapi dan yang lebih keren adalah orang-orang yang tertib. 

Yang bikin saya suka tempat ini adalah jalur yang luas buat pejalan kaki ditambah pohon yang tinggi, jadi adem kalau jalan.

Jalan yang lebar bikin pejalan kaki betah, mana adem lagi :3

Kapan Batam punya jalur pejalan kaki yang luas dan adem? Hanya Tuhan dan pemerintah daerah yang tahu. Kebanyakan di Indonesia kesannya itu kayak 'Screw you, pejalan kaki!" Kemudian mereka yang naik motor lewat di trotoar, walaupun nggak semua begini. Entahlah salah dimana, pengendara yang ngga taat peraturan, pejalan kaki yang ketakutan dan merelakan jalan mereka diambil, sehingga tak tahu arah jalan pulang dan menjadi butiran debu, peraturan yang kurang tegas atau bagaimana
Jadi gimana ini trotoar kita? 

Kapan dilebarin? 

Jalan melulu yang dilebarin..
Indonesia.. *facepalm*
Terakhir saya berkunjung ke Chinatown sama Clarke Quay. Sebenarnya mau ke Bugis sama Little India juga, berhubung baru ke sini dan waktunya sempit akhirnya kita memilih buat ke Chinatown bentar terus lanjut ke Clarke Quay. Mungkin lain waktu.. kalau sempat :'D

Di Clarke Quay ini banyak bangunan warna warni. Di sini banyak restoran dan kebanyakan yang nongkrong di sini bule. 

Jalan ke Clarke Quay

Balik dari sini kita ke Vivo City yang lokasinya persis disebelah Harbour Front, jadi kita cuma keliling aja untuk nungguin naik feri terakhir. 

Pelajaran yang saya ambil adalah:

  1. Mereka adalah pekerja keras sehingga negara mereka bisa maju seperti ini. Walaupun ada yang mengakui stres kerja kayak gini :'D
  2. Tepat waktu. Saat menunggu MRT datang, di sana ditulis jelas MRT bakal datang dalam sekian menit. 
  3. Tertib. Waktu nyebrang jalan di Orchard, pejalan kakinya patuh sama lampu lalu lintas. Mobilnya juga nurut. 
  4. Mereka menjaga kebersihan. Mungkin ini faktor diri sendiri atau peraturan yang tegas, tapi ini bekerja!
  5. Sederhana. Selama keliling di sana, jarang saya lihat orang singapura yang memakai barang-barang branded. Mereka terkesan biasa-biasa saja, nggak mementingkan gengsi, seperti halnya di sini. Tidak perlu kw-kw-an pemirsa :'D wkwkwk

Oke, sekian dulu pengalaman saya :3

Komentar

Postingan Populer