IMYP: Halo, Bonde Utara!

3 Desember 2015
Bonde Utara, Sulawesi Barat

Hari ini rasanya campur aduk karena peserta IMYP bakal merasakan pengalaman untuk homestay di desa nelayan. Paginya, kita ada seminar di Villa Bogor. Setelah selesai seminar di Villa Bogor, kita diberikan waktu untuk siap-siap pada siang harinya. Jadi kami naik pete-pete dari Villa Bogor ke Nusabila. 

Nusabila ini kita sebut dengan kos-kosan -_- saking miripnya sama kos-kosan tempatnya. Gimana engga? Pintunya depan-depanan. Ditambah lagi anak-anak IMYP yang doyan seliweran pinjem setrikaan. Berasa banget hawa-hawa kosannya. Sebenarnya di hari ketiga, beberapa peserta dipindahkan ke Villa Bogor karena ada kamar kosong. Sisanya tetap tinggal di Nusabila. Sebagai peserta yang tertinggal kami cukup bahagia di sini sebab ada wifi dan dekat dengan tempat laundry. Kalau saya disuruh pilih, saya akan tetap milih Nusabila hahaha.

Bonde Utara~

Sore itu setelah berkemas, kami balik lagi ke Villa Bogor dan bersiap untuk menuju Desa Bonde Utara. Desa ini terletak di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Saya dan teman-teman menaiki pete-pete yang telah dibagi berdasarkan tempat tujuan yaitu desa Labuan, Tamangalle, Bonde Utara. Kita pun naik angkot bak orang mau pergi mudik. Emang ada gitu orang mudik naik angkot? hahaha. Jadi kita yang bakalan homestay ini bawa barang-barang, nah berkat barang-barang yang jumlahnya nauzubillah ini kita jadi duduk berdempet-dempetan di dalemnya. Panas gerah keringatan semua jadi satu, semua demi homestay hahaha.

Bareng host family kita pas baru nyampe~

Setibanya di Bonde Utara, kami disambut oleh kepala desa yang akrab dipanggil Pak Desa oleh penduduk sekitar. Pak Desa adalah orang yang ramah. Pertama, kami dibagi ke dalam empat atau lima kelompok. Saya lupa -_- Tiap kelompok akan homestay di satu rumah penduduk lokal. How exciting!!! x) Saya waktu itu satu kelompok sama Fela (Jogja), Chao (Vietnam), Afri (Palembang), Asdim, dan Bambang (They are locals). Ini nih housemate saya selama tinggal di desa ini.

Host Family kitaaah~ 

Disuguhin makanan ama minum :') senangnya~

Waktu itu kita diantar sama panitia ke sebuah rumah di pinggir pantai, deket banget sama pantai alias tinggal jalan doang. Jangankan jalan, ngesot aja bisa sampai pantai saking deketnya! Balik lagi soal rumah, kita sampai di sebuah rumah panggung yang terbuat dari kayu. Kami pun menaiki tangga sambil bawa barang-barang ke atas rumah. Di depan pintu kami disambut oleh pemilik rumah yaitu Pak Nur. Keluarganya Pak Nur amat sangat welcome sama kita :') Kita disuruh duduk dan disuguhin kue-kue dan minum. 

Yay! Keliling desa

Kelar ngobrol-ngobrol bareng sama host family, kita memutuskan untuk jalan-jalan ke luar. Selain saya dan housemate saya, ada temen-temen lain yang ikutan keliling desa. Yang bikin saya bilang desa ini keren banget karena waktu kita jalan-jalan bareng, semua orang terlihat antusias. Pas kita jalan diikutin anak-anak mungkin ini gara-gara ada temen-temen dari Vietnam, Tiongkok sama Thailand yang mukanya asing banget, not us wkwkwk. 


Waktu kita icip-icip :9

Sekumpulan ibu-ibu memasak saat kita jalan. Mereka pun nawarin kita untuk nyicipin makanan yang lagi mereka bikin. Yang entah apa itu namanya, makanan berupa daging dan ada rasa kacangnya dan serius rasanya enak~ Ibu-ibu itu juga mengundang kita untuk datang ke acara sunatan anaknya yang akan digelar besok hari. 

Anak-anak lagi main bareng

Rasa kekeluargaan di desa ini berasa banget. Gimana ibu-ibu ngumpul terus masak dan ngobrol bareng, gimana anak-anak main kelereng rame-rame di lapangan tanah. Beda bangetlah sama kehidupan di kota. Jangankan ngobrol sama tetangga, ngeliat mukanya aja jarang. Sementara anak-anak di perkotaan dimanjakan dengan teknologi. Kita lebih familiar ngeliat anak kecil megang smartphone daripada anak kecil yang megang kelereng. 

Where am I?! I was taking this picture! lol

How happy~

Ketika melanjutkan perjalanan, beberapa anak juga terlihat mengikuti kelompok kita dari belakang hingga kita sampai di sebuah dermaga. Ritual wajib alias foto-foto pun tak bisa dihindari -..- Kita menunggu matahari tenggelam sembari menikmati pemandangan. Beberapa orang tampak sibuk duduk sambil ngobrol, dan beberapa orang lainnya memuat barang di perahu yang akan segera berangkat. Anak-anak juga sibuk atraksi loncat ke laut. Kecil-kecil udah jago renang ckckck. Kalo saya jangan ditanya .... ngapung aja ngga bisa! hahaha

Here we are!

Briefing dulu

Maghrib usai, peserta IMYP di desa Bonde Utara diminta untuk berkumpul karena akan ada sambutan yang akan diadakan di balai desa. Kami membentuk lingkaran dan mendengar penuturan dari Pak Desa tentang kegiatan yang akan kami laksanakan di hari berikutnya. Jempol deh buat desa ini karena sudah mempersiapkan agenda kegiatan yang sedemikian rupa untuk kita :)

Permainan laknat bhahahahaha

Sepulang dari balai desa, kami balik ke rumah. Di rumah kami nggak langsung tidur karena main kartu dulu -_-" ngelanjutin main kartu abis makan malem tadi sebelum ke balai desa. Di sini saya dapat ilmu baru tentang permainan tepuk nyamuk yang sukses bikin tangan perih-perih kena pukul wkwkwkwk meskipun tangan udah merah-merah ngga tau kenapa ngga bisa berhenti maen. Magis memang permainan ini, harus kuat mental, kuat fisik -.- Parahnya lagi kalau kalah main, hukumannya disuruh makan Jepa -makanan tradisional di Majene yang bentuknya bulat- berkat ide gilanya Bambang. Kita juga ajak anaknya Pak Nur untuk bareng main sama kita.

Malam semakin larut, kita pun beranjak tidur. Dan karena cuaca di dekat pantai emang panas banget, konflik pun tak terhindarkan. Perebutan kipas angin antara si Bambang dan Chao yang endingnya kipas angin dimenangkan oleh Chao! Which means that saya bisa tidur nyenyak juga karena ada kipas angin, soalnya saya, Chao dan Fela sekamar hahaha. Oh, I love this place, Bonde Utara!

Komentar

Postingan Populer